PENTINGNYA KESEJAHTERAAN PADA LANSIA
Lansia (Lanjut Usia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun (enam puluh) tahun keatas. Menurut UU no. 4 tahun 1965 lansia adalah seseorang yang mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. sedangkan Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial baik material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi manusia sesuai dengan Pancasila.
UPAYA
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN LANSIA MENURUT UU
Upaya peningkatan kesejahteraan lansia tertuang pada UU no 13 Tahun 1998. Menurut UU tersebut pengelompokan lanjut usia terdiri dari dua yaitu lanjut usia potensial dan lanjut usia tidak potensial. Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan/atau jasa. Sedangkan Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia potensial meliputi : Pelayanan keagamaan dan mental spiritual, pelayanan Kesehatan, pelayanan kesempatan kerja.
Upaya peningkatan kesejahteraan
sosial bagi lanjut usia tidak potensial meliputi:keagamaan dan mental spiritual, pelayanan Kesehatan, pelayanan untuk mendapatkan
kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana umum.
“Kalian tau tidak? Kalau lansia itu
terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan batasan usia nya?”
Nah untuk golongannya menurut Kementrian Kesehatan itu terbagi menjadi 3. Ada kelompok lansia dini dengan rentang umur (55-64 Tahun). Kelompok lansia (65-70 Tahun). L ansia beresiko tinggi (berumur di atas 70 Tahun).
“Lalu, Bagaimana sih kondisi fisik
pada lansia?”
Secara fisik lansia pasti mengalami penurunan yang signifikan. Seiring dengan semakin bertambahnya usia, maka kemampuan fisikpun akan semakin menurun adapun perubaan pada fungsi motorik mengalami gangguan disebabkan adanya perubahan pada otot, yaitu terjadinya penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, kecepatan waktu reaksi dan rileksasi, dan kinerja fungsional.
Selain gangguan fungsi motorik terdapat pula gangguan fungsi sensorik yang dapat terjadi pada lansia. lalu apa saja sih gejala gangguan sensorik yang sering timbul pada lansia?
Hilangnya perasaan jika dirangsang (anestesia), Perasaan berlebihan jika dirangsang (hiperestesia), Perasaan yang timbul tidak semestinya (paraestesia), Nyeri, Gangguan fungsi proprioseptif, seperti gangguan rasa gerak, getar, dan posisi.
KONDISI
SOSIAL EKONOMI LANSIA
Menurut penelitian dari Bapak Wirakarta Kusuma dan Priyono beliau mengatakan terdapat tiga alasan yang mempengaruhi lansia terjun dalam pasar kerja. Pertama, ada kemungkinan masih banyak lansia yang tetap kuat secara fisik dan mental sehingga tidak ada alasan bagi mereka keluar dari pasar kerja. Kedua, terjunnya lansia di pasar kerja karena desakan ekonomi. Ketiga, alasan bukan didasarkan pada motif ekonomi, tetapi lebih didasarkan pada motif aktualisasi diri atau emosi. Terdapat 40 persen lansia yang aktif bekerja maka secara ekonomis terdapat 60 persen yang tidak memiliki sumber pendapatan, artinya bahwa mereka tidak mampu secara ekonomis ucap beliau (Sukamdi et al., 2016)
PERLAKUAN TERHADAP LANSIA MENURUT ISLAM
Perlakukan terhadap orangtua menurut tuntunan Islam, berawal dari rumah tangga. Allah menyebutkan pemeliharaan secara khusus orangtua yang telah lanjut usia dengan memerintahkan kepada anak-anak mereka untuk memperlakukan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Sebagaimana firman Allah, yang artinya:
“Jika salah seorang di antara kedua
atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”(QS.
Al-Isra’: 23)
APA SAJA SIH KEBUTUHAN LANSIA
Kemudahan dalam beraktivitas akan membantu lansia melakukan kegiatannya tanpa hambatan, menggunakan energi minimal, dan harus ada upaya agar terhindar dari cedera. Pemahaman lingkungan aktivitas akan membantu lansia dalam penyesuaian aktivitas individu di rumah ataupun aktivitas sosial di masyarakat. Dan pelayanan kesehatan yang memadai amat diperlukan sebab lansia sangat rentan terhadap penyakit dan cedera. Lansia juga butuh belaian dan kasih sayang, layaknya masa kanak-kanak. Secara psikologis, lansia sangat sensitif dan mudah tersinggung. Oleh karena itu, ucapan yang disampaikan kepada mereka haruslah kata-kata yang lemah lembut dan penuh dengan kesopanan.
DAFTAR PUSTAKA
Dulhadi, D. (2017). Konseling
Keagamaan Bagi Lanjut Usia (Lansia). Al-Hikmah, 11(2).
https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v11i2.847
Sukamdi, S., Listyaningsih, U.,
& Faturochman, F. (2016). Kondisi Sosial Ekonomi Dan Perawatan Yang
Diinginkan Penduduk Lanjut Usia. Populasi, 11(1), 35–58.
https://doi.org/10.22146/jp.12331