Fakta Menarik Indera Penciuman Kucing
Kucing merupakan hewan peliharaan yang unik dan memiliki banyak rahasia yang belum diketahui banyak orang. Salah satu fakta menarik tentang kucing adalah kekuatan indera penciumannya. Banyak dari kita mungkin hanya tahu tentang kekuatan penciuman anjing yang tidak ada tandingannya. Di sisi lain, kucing jarang mendapat pengakuan yang sama mengenai kemampuan indera penciumannya. Apakah memang penciuman kucing tidak baik? Belum tentu! Di artikel ini, kita akan melihat kekuatan dan fungsi dari indera penciuman kucing.
Kucing dan Indera
Penciumannya
Manusia memiliki lima
indera yang digunakan untuk beraktivitas, tetapi tidak semua indera tersebut
berfungsi dengan lebih baik dibandingkan indera pada binatang, seperti indera
penciuman. Kucing memiliki indera penciuman yang berfungsi dengan sangat kuat.
Apabila reseptor penciuman manusia hanya 5 juta, kucing memiliki reseptor
sebanyak 80 juta. Kucing dapat mengendus aroma yang beragam, mulai dari wangi
makanan daging yang sangat menggiurkan baginya hingga aroma pemiliknya. Tidak
heran, ketika kita baru pulang dari kantor, anak bulu kesayangan akan datang
menyambut kita dengan riang.
Kucing memiliki satu
organ kecil yang memainkan peran utama indera penciumannya. Namanya adalah
organ vomeronasal atau organ Jacobson. Organ ini terletak tepat di belakang
gigi depan kucing yang mana terhubung dengan rongga hidung. Organ ini
memungkinkan otak kucing untuk mengidentifikasi feromon, yang digunakan kucing
selama masa kawin untuk menentukan apakah dia siap kawin. Apabila kucing Anda
sedang terlihat menyelidiki bau dengan membuka mulutnya lebar-lebar dan
menunjukkan ekspresi wajah yang aneh, ia sedang membiarkan aroma tersebut
mencapai organ Jacobson. Perilaku ini kita kenal dengan respon Fleshmen.
Fungsi Indera
Penciuman Kucing
Apabila indera
penciuman anjing memiliki fungsi untuk mencium dan mencari jejak, kucing
menggunakan indera penciumannya untuk beberapa keperluan berikut:
Mencium Makanan
Seekor anak kucing
menggunakan indera penciumannya untuk menemukan induknya dan kemudian menyusu.
Saat ia bertumbuh, kucing dewasa mengandalkan pengalaman itu – menggunakan
penciumannya untuk menyusu - untuk mencari makanan. Apabila anak bulu Anda
sedang kehilangan nafsu makan, coba tingkatkan aroma wangi makanan – bisa
dengan memanaskan makanan, bisa juga dengan menambahkan aroma daging yang lebih
menyengat.
Menyesuaikan Diri
Kucing liar menetap di
suatu tempat dan menyesuaikan diri dengan menggunakan tanda aroma seperti urin
atau feromon dari kelenjar di kaki mereka. Tempat itu menandakan batas
territorial mereka. Ketika tanda aroma mereka mulai berkurang, kucing akan
mnengembalikan atau menambahkan aroma tersebut. Sesama kucing akan menghormati
wilayah kucing yang sudah memiliki tanda aroma tertentu.
Menemukan Pasangan
Seperti yang sudah
dijelaskan sedikit di atas, indera penciuman kucing memiliki fungsi untuk
menemukan pasangan saat musim kawin. Seekor kucing jantan akan mengidentifikasi
feromon dari kucing betina ketika musim kawin tiba. Jadi, ketika kucing betina
sedang dalam kondisi birahi, tubuhnya akan melepaskan feromon seksual yang
kuat. Feromon ini pun akan dideteksi oleh kucing jantan, bahkan di lokasi yang
jauh.
Mencium Sesuatu
yang Mengancam
Ketika ada situasi
mengancam, seekor kucing akan menggunakan hidungnya (tepatnya organ Jacobson)
untuk mengendus potensi ancaman dari musuh. Kucing akan mengendus, dan sel
penerima di organ Jacobson akan menganalisis molekul di udara dan memprediksi
sinyal berbahaya dari lingkungan di sekitar. Situasi mengendus ini akan
disertai dengan tubuh kucing menjadi kaku, wajah dan kumis yang menjadi tegang,
serta telinga yang tertarik sedikit ke belakang.